suka-suka: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qura...: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab yang dijadikan pedoman oleh umat islam. Jadi hukum mengetahui ...
suka-suka
Jumat, 05 Oktober 2012
Kamis, 31 Mei 2012
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Al-Quran
adalah kitab yang dijadikan pedoman oleh umat islam. Jadi hukum mengetahui dan
memahami isinya adalah wajib. Mempelajari isi Al-Quran tak lepas pula dari
hal-hal yang berkaitan dengannya, diantaranya adalah sebab-sebab turunnya Al-Quran,
karena tanpa mengetahui sebab-sebab turunnya Al-Quran kita akan kesulitan dalam
mengetahui latar belakang ataupun hal- hal yang melandasi turunnya Al-Quran.
Terkadang banyak ayat yang turun,
sedang sebabnya hanya satu. dalam hal ini tidak ada permasalahan yang cukup
penting, karena itu banyak ayat yang turun didalam berbagai surah berkenaan
dengan satu peristiwa. Asbabun nuzul adakalanya berupa kisah tentang peristiwa
yang terjadi, atau berupa pertanyaan yang disampaikan kepada rasullullah SAW untuk
mengetahui hukm suatu masalah, sehingga Al-Qur'an pun turun sesudah terjadi
peristiwa atau pertanyaan tersebut. Asbabun nuzul mempunyai pengaruh
dalam memahami makna dan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran.
Al-Qur'an diturunkan untuk memberi petunjuk
kepada manusia untuk menuju ke arah yang
terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan
pada keimana kepada Allah SWT dan risalah-Nya, sebagian besar qur'an pada
mulanya diturunkan untuk tujuan menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan
kadang terjadi diantara mereka khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah
SWT.
B. Rumusan
Masalah
- Apa pengertian dari Asbabun nuzul itu ?
- Bagaimanakah cara turunnya Asbabun nuzul
itu ?
- Apakah faedah atau manfaat mempelajari Asbabun
nuzul itu ?
PEMBAHASAN
1. Pengertian Asbabun
Nuzul
Kata Asbabun
Nuzul (اسباب النزول) terdiri dari kata asbab
(اسباب)
dan an- nuzul ( النزول). Asbab adalah kata jamak dari kata mufrad (tunggal)
sabab, yang secara etimologi berarti sebab, alasan, illat (dasar
logis). Perantaraan, wasilah, pendorong (motivasi), tali kehidupan,
persahabatan, hubungan kekeluargaan, kerabat, asal, sumber dan jalan.
Sedangkan yang di
maksud dengan nuzul di sini adalah penurunan Al- Quran dari Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril AS. Karena itu,
istilah lengkap aslinya ialah Asbabun Nuzul-Qur’an yang berarti sebab-sebab
turunnya al-Qur’an.[1]
Secara terminologis Asbabun Nuzul artinya sebab-sebab
turunnya al- Qur’an, ilmu ini dalam study ilmu al- Qur’an sangt diperlukan
dalam mempertegas dan mempermudah dalam memahami ayat- ayat al-Qur’an.[2]
Ø Menurut as Shuhbi as Salih, memberikan definisi sebagai berikut:
سبب النزول ما نزلت الأية او الأيات بسببه متضمنة له او مجيبة عنه او
مبينة لحكمه زمن وقوعه
Sabab nuzul ialah sesuatu
karena sesuatu itu menyebabkan satu atau beberapa ayat al-Qur’an diturunkan
(dalam rangka) meng cover, menjawab atau menjelaskan hukumnya di saat sesuatu
itu terjadi.[3]
Ø Menurut
Az-Zarqani
مَانزلت الاية أو الأيات متحدثة عنه أومبينة لحكمه أيام وقوعه
“Suatu kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau
beberapa ayat atau sesuatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk hukum
berkenaan turunnya suatu ayat.” [4]
Ø Subhi Shalih
مَانَزَلَتِ
الايَةُ اَوِ لاتات بَسَبَبِهِ مُتَضَمِنَةً لَهُ اَوْمُجِيْيَةً عَنْهُ اَوْ
مُبَيِّنَةً لِحُكْمِهِ زَمَنَ وَقُوْعِهِ
“Sesuatu
yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat mengandung sebab itu,
atau membier jawaban terhadap sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa
terjadinya sebab tersebut.”[5]
Kendatipun redaksi pendefinisian di
atas sedikit berbeda semua menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah
kejadian/peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat al-Qur’an dalam rangka
menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian
tersebut.[6]
2. Cara Turunnya Asbabun Nuzul
Aisyah
pernah mendengar ketika Khaulah binti Sa’labah mempertanyakan suatu hal kepada
nabi, bahwasannya dia dikenakan “zihar” oleh suaminya, Aus bin Samit
katanya: “ Rasulullah, suamiku telah menghabiskan masa mudaku dan sudah
beberapa kali aku mengandung karenanya, sekarang setelah aku menjadi tua dan
tidak beranak lagi ia menjatuhkan zihar kepadaku”. Ya allah sesunguhnya aku
mengadu kepadamu, Aisyah berkata: “tiba-tiba Jibril turun membawa ayat-ayat
ini; sesungguhnya allah telah mendengar perkataan perempuan yang mengadu
kepadamu tentang suaminya, yakni Aus bin Samit.[7]
Kisah ini melatar belakangi turunnya surah al Mujaadilah ayat (1)
ôs% yìÏJy ª!$# tAöqs% ÓÉL©9$# y7ä9Ï»pgéB Îû $ygÅ_÷ry þÅ5tGô±n@ur n<Î) «!$# ª!$#ur ßìyJó¡t !$yJä.uãr$ptrB 4 ¨bÎ) ©!$# 7ìÏÿx îÅÁt/ ÇÊÈ
Artinya: “Sesungguhnya
Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu
tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar
soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat”.
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang
turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid
( sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung dalam
ayat atau kelompok ayat yang turun satu ) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab
wahid (ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang
turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu ). sebab turun ayat disebut ta’addud
karena wahid atau tunggal bila riwayatnya hanya satu, sebaliknya apabila
satu ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut ta’addud al-nazil.[8]
Setelah
diselidiki, sebab-sebab turunnya sesuatu ayat itu berkisar pada dua hal:
a. Bila terjadi suatu peristiwa, maka turunlah ayat Al-Qur’an
mengenai peristiwa itu.
b. Bila Rasulullah ditanya tentang
suatu hal, maka turunlah ayat Al-Qur’an mengenai hukumnya.
Tetapi hal ini tidak berarti bahwa
setiap orang harus mencari sebab turun setiap ayat, karena tidak semua ayat Al-Qur’an
diturunkan karena timbul suatu peristiwa dan kejadian, atau karena suatu
pernyataan. Tetapi ada di antara ayat Al-Qur’an yang di turunkan sebagai permulaan,
tanpa sebab, mengenai akidah iman, kewajiban Islam dan syariat Allah dalam
kehidupan pribadi dan sosial.[9]
3.
Faedah atau
Manfaat Mempelajari Asbabun Nuzul
Mempelajari, dan memahami sabab Al-Nuzul bagi turunya
ayat-ayat yang menyangkut hukum, para ulama telah menulis beberapa kitab khusus
tentang sebab-sebab turunya ayat-ayat Al-Qur’an dan menekankan pentingnya
mengetahui asbab Al-Nuzul.[10]
Adapun menfaat dari mengetahui dan memahami asbab al-Nuzul antara lain sebagai
berikut:
1.
Mengetahui sisi positif (hikmah) yang
mendorong atas pensyariatan hukum.
2.
Dalam mengkhususkan hukum bagi siapa
yang berpegang dengan kaidah bahwasanya ungkapan al-Qur’an itu disandarkan atas
kekhususan sebab.
3.
Kenyataan menunjukkan bahwa ada
kalanya lafad dalam al Qur’an itu berifat umum, dan terkadang memerlukan
pengkhususan yang pengkhususnya itu sendiri justru terletak pada pengetahuan
tentang sabab turunnya ayat itu.
4.
Mengetahui hikmah bagaimana Allah
SWT. menerangkan hukum-hukum yang disyariatkan Nya dengan melibatkan sabab
nuzul.
5.
Mempermudah pemahaman dan
mengokohkan lintasan wahyu Allah kedalam hati orang-orang yang mendengar ayat-
ayat al Qur’an.
6.
Mengetahui orang atau kelompok yang
menjadi kasus turunnya ayat serta memberikan ketegasan bila terdapat
keragu-raguan.
7.
Megetahui hikmah rahasia yang terkandung
dalam hukum suatu ayat.
8. Meringankan hafalan, mempermudah peamahaman dan semakin
menguatkan keberadaan wahyu al-Qur’an di dalam hati setiap orang yang mendengarkan
ayat-ayat al-Qur’an manakala dia mengetahui sebab nuzulnya.[11]
KESIMPULAN
1. Pengertian Asbabun Nuzul
Kata
Asbabun Nuzul(اسباب النزول ) terdiri dari dua kata asbab(اسباب) dan an- nuzul( النزول). Asbabun Nuzul didefinisikan “sebagai suatu hal yang karenanya al-qur’an
diturunkan untuk menerangkan status hukumnya, pada masa hal itu terjadi, baik
berupa peristiwa maupun pertanyaan”, asbabun nuzul membahas kasus-kasus yang
menjadi turunnya beberapa ayat al-qur’an, macam-macamnya, tarjih
riwayat-riwayatnya dan faedah dalam mempelajarinya.
2.
Cara turunnya
Asbabun Nuzul
Setelah diselidiki, sebab-sebab turunnya sesuatu ayat
itu berkisar pada dua hal:
a. Bila terjadi suatu peristiwa, maka turunlah ayat Qur’an
mengenai peristiwa itu.
b. Bila Rasulullah ditanya tentang suatu hal, maka turunlah ayat Qur’an
mengenai hukumnya.
Tetapi hal ini tidak berarti bahwa
setiap orang harus mencari sebab turun setiap ayat, karena tidak semua ayat
Qur’an diturunkan karena timbul suatu peristiwa dan kejadian, atau karena suatu
pernyataan. Tetapi ada di antara ayat Qur’an yang di turunkan sebagai
permulaan, tanpa sebab, mengenai akidah iman, kewajiban Islam dan syariat Allah
dalam kehidupan pribadi dan sosial.
3. Fungsi dan faedah mempelajari Asbabun
Nuzul
Mempelajari, dan memahami sabab Al-Nuzul bagi turunya
ayat-ayat yang menyangkut hukum, para ulama telah menulis beberapa kitab khusus
tentang sebab-sebab turunya ayat-ayat Al-Qur’an dan menekankan pentingnya
mengetahui asbab Al-Nuzul.
Adapun menfaat
dari mengetahui dan memahami asbab
al-Nuzul antara lain sebagai berikut:
v Mengetahui
sisi positif (hikmah yang mendorong atas pensysri’atan hukum
v Kenyataan
menunjukkan bahwa adakalanya lafal dalam ayat al-Qur’an itu bersifat umum, dan
terkadang memerlukan pengkhususan yang pengkhususannya itu sendiri justru
terletak pada pengetahuan tentang sebab turun ayat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ai Ash Shabuni, Muhammad, 1991. At
Tibyan fii Ulumil Qur’an. Damaskus: Maktabah al GhzaliAl-khattan.
Subhi As- Shalih, 1998. Mabahits fi’Ulumil Qur’an Beirut: Dar
al- ‘ilm li al- Malayin.
Suma
, Muhammad Amin. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an 3.Jakarta: Pustaka
Firdaus,2004.
Syadali, Ahmad, 1997. Ulumul Qur’an I, Bandung: Pustaka Setia.
http: duniabaca.com/contoh-makalah-tentang-asbabun-nuzul.html
[1] Muhammad
Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an( jakarta: pustaka firdaus,
2004), 100.
[2] Muhammad
Ali Ash- Shabuni, At- Tiban fii Uluumil Qur’an (Damaskus :Maktabah al
–Ghazali,1991), 39.
[3] Suma,
Ilmu-ilmu Al-Qur’an, 101.
[5] Subhi As- Shalih, Mabahits fi’Ulumil Qur’an (Beirut:
Dar al- ‘ilm li al- Malayin 1998), 132.
[8] Ibid.
[9] http:
duniabaca.com/contoh-makalah-tentang-asbabun-nuzul.html
[11] Ibid,
112.
Langganan:
Postingan (Atom)