Kamis, 31 Mei 2012


PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah

Al-Quran adalah kitab yang dijadikan pedoman oleh umat islam. Jadi hukum mengetahui dan memahami isinya adalah wajib. Mempelajari isi Al-Quran tak lepas pula dari hal-hal yang berkaitan dengannya, diantaranya adalah sebab-sebab turunnya Al-Quran, karena tanpa mengetahui sebab-sebab turunnya Al-Quran kita akan kesulitan dalam mengetahui latar belakang ataupun hal- hal yang melandasi turunnya Al-Quran.

Terkadang banyak ayat yang turun, sedang sebabnya hanya satu. dalam hal ini tidak ada permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak ayat yang turun didalam berbagai surah berkenaan dengan satu peristiwa. Asbabun nuzul adakalanya berupa kisah tentang peristiwa yang terjadi, atau berupa pertanyaan yang disampaikan kepada rasullullah SAW untuk mengetahui hukm suatu masalah, sehingga Al-Qur'an pun turun sesudah terjadi peristiwa atau pertanyaan tersebut. Asbabun nuzul  mempunyai pengaruh dalam memahami makna dan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran.

Al-Qur'an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia untuk menuju ke arah  yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimana kepada Allah SWT dan risalah-Nya, sebagian besar qur'an pada mulanya diturunkan untuk tujuan menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi diantara mereka khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah SWT.


B. Rumusan Masalah 
  1. Apa pengertian dari Asbabun nuzul itu ?
  2. Bagaimanakah cara turunnya Asbabun nuzul itu ?
  3. Apakah faedah atau manfaat mempelajari Asbabun nuzul itu ?




PEMBAHASAN

1. Pengertian Asbabun Nuzul
            Kata Asbabun Nuzul (اسباب النزول) terdiri dari  kata asbab (اسباب) dan an- nuzul ( النزول). Asbab adalah kata jamak dari kata mufrad (tunggal) sabab, yang secara etimologi berarti sebab, alasan, illat (dasar logis). Perantaraan, wasilah, pendorong (motivasi), tali kehidupan, persahabatan, hubungan kekeluargaan, kerabat, asal, sumber dan jalan.
            Sedangkan yang di maksud dengan nuzul di sini adalah penurunan Al- Quran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril AS. Karena itu, istilah lengkap aslinya ialah Asbabun Nuzul-Qur’an yang berarti sebab-sebab turunnya al-Qur’an.[1]
            Secara  terminologis Asbabun Nuzul artinya sebab-sebab turunnya al- Qur’an, ilmu ini dalam study ilmu al- Qur’an sangt diperlukan dalam mempertegas dan mempermudah dalam memahami ayat- ayat al-Qur’an.[2]
Ø  Menurut as Shuhbi as Salih, memberikan definisi sebagai berikut:
سبب النزول ما نزلت الأية او الأيات بسببه متضمنة له او مجيبة عنه او مبينة لحكمه زمن  وقوعه
Sabab nuzul ialah sesuatu karena sesuatu itu menyebabkan satu atau beberapa ayat al-Qur’an diturunkan (dalam rangka) meng cover, menjawab atau menjelaskan hukumnya di saat sesuatu itu terjadi.[3]    
Ø  Menurut Az-Zarqani
مَانزلت الاية أو الأيات متحدثة عنه أومبينة لحكمه أيام وقوعه
“Suatu kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat atau sesuatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk hukum berkenaan turunnya suatu ayat.” [4]

Ø  Subhi Shalih

مَانَزَلَتِ الايَةُ اَوِ لاتات بَسَبَبِهِ مُتَضَمِنَةً لَهُ اَوْمُجِيْيَةً عَنْهُ اَوْ مُبَيِّنَةً لِحُكْمِهِ زَمَنَ وَقُوْعِهِ
“Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat mengandung sebab itu, atau membier jawaban terhadap sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut.”[5]
Kendatipun redaksi pendefinisian di atas sedikit berbeda semua menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian/peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat al-Qur’an dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut.[6]
2. Cara Turunnya Asbabun Nuzul
            Aisyah pernah mendengar ketika Khaulah binti Sa’labah mempertanyakan suatu hal kepada nabi, bahwasannya dia dikenakan “zihar” oleh suaminya, Aus bin Samit katanya: “ Rasulullah, suamiku telah menghabiskan masa mudaku dan sudah beberapa kali aku mengandung karenanya, sekarang setelah aku menjadi tua dan tidak beranak lagi ia menjatuhkan zihar kepadaku”. Ya allah sesunguhnya aku mengadu kepadamu, Aisyah berkata: “tiba-tiba Jibril turun membawa ayat-ayat ini; sesungguhnya allah telah mendengar perkataan perempuan yang mengadu kepadamu tentang suaminya, yakni Aus bin Samit.[7]
 Kisah ini melatar belakangi turunnya surah al Mujaadilah ayat (1)
ôs% yìÏJy ª!$# tAöqs% ÓÉL©9$# y7ä9Ï»pgéB Îû $ygÅ_÷ry þÅ5tGô±n@ur n<Î) «!$# ª!$#ur ßìyJó¡tƒ !$yJä.uãr$ptrB 4 ¨bÎ) ©!$# 7ìÏÿxœ ÅÁt/ ÇÊÈ  
 Artinya:Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.      
   Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid ( sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu ) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid (ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu ). sebab turun ayat disebut ta’addud karena wahid atau tunggal bila riwayatnya hanya satu, sebaliknya apabila satu ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut ta’addud al-nazil.[8]                 
Setelah diselidiki, sebab-sebab turunnya sesuatu ayat itu berkisar pada dua hal:                                                                           a. Bila terjadi suatu peristiwa, maka turunlah ayat Al-Qur’an mengenai peristiwa itu.
b. Bila Rasulullah ditanya tentang suatu hal, maka turunlah ayat Al-Qur’an mengenai  hukumnya.
            Tetapi hal ini tidak berarti bahwa setiap orang harus mencari sebab turun setiap ayat, karena tidak semua ayat Al-Qur’an diturunkan karena timbul suatu peristiwa dan kejadian, atau karena suatu pernyataan. Tetapi ada di antara ayat Al-Qur’an yang di turunkan sebagai permulaan, tanpa sebab, mengenai akidah iman, kewajiban Islam dan syariat Allah dalam kehidupan pribadi dan sosial.[9]
3.      Faedah atau Manfaat Mempelajari Asbabun Nuzul
Mempelajari, dan memahami sabab Al-Nuzul bagi turunya ayat-ayat yang menyangkut hukum, para ulama telah menulis beberapa kitab khusus tentang sebab-sebab turunya ayat-ayat Al-Qur’an dan menekankan pentingnya mengetahui asbab Al-Nuzul.[10]
            Adapun  menfaat dari mengetahui dan  memahami asbab al-Nuzul antara lain sebagai berikut:
1.      Mengetahui sisi positif (hikmah) yang mendorong atas pensyariatan hukum.
2.      Dalam mengkhususkan hukum bagi siapa yang berpegang dengan kaidah bahwasanya ungkapan al-Qur’an itu disandarkan atas kekhususan sebab.
3.      Kenyataan menunjukkan bahwa ada kalanya lafad dalam al Qur’an itu berifat umum, dan terkadang memerlukan pengkhususan yang pengkhususnya itu sendiri justru terletak pada pengetahuan tentang sabab turunnya ayat itu.
4.      Mengetahui hikmah bagaimana Allah SWT. menerangkan hukum-hukum yang disyariatkan Nya dengan melibatkan sabab nuzul.
5.      Mempermudah pemahaman dan mengokohkan lintasan wahyu Allah kedalam hati orang-orang yang mendengar ayat- ayat al Qur’an.
6.      Mengetahui orang atau kelompok yang menjadi kasus turunnya ayat serta memberikan ketegasan bila terdapat keragu-raguan.
7.      Megetahui hikmah rahasia yang terkandung dalam hukum suatu ayat.
8.      Meringankan hafalan, mempermudah peamahaman dan semakin menguatkan keberadaan wahyu al-Qur’an di dalam hati setiap orang yang mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an manakala dia mengetahui sebab nuzulnya.[11]













KESIMPULAN

1.      Pengertian Asbabun Nuzul
            Kata Asbabun Nuzul(اسباب النزول ) terdiri dari dua kata asbab(اسباب) dan an- nuzul( النزول). Asbabun Nuzul didefinisikan “sebagai suatu hal yang karenanya al-qur’an diturunkan untuk menerangkan status hukumnya, pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan”, asbabun nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa ayat al-qur’an, macam-macamnya, tarjih riwayat-riwayatnya dan faedah dalam mempelajarinya.
2.      Cara turunnya Asbabun Nuzul
Setelah diselidiki, sebab-sebab turunnya sesuatu ayat itu berkisar pada dua hal:                                                                           a. Bila terjadi suatu peristiwa, maka turunlah ayat Qur’an mengenai peristiwa itu.
b. Bila Rasulullah ditanya tentang suatu hal, maka turunlah ayat Qur’an mengenai hukumnya.
            Tetapi hal ini tidak berarti bahwa setiap orang harus mencari sebab turun setiap ayat, karena tidak semua ayat Qur’an diturunkan karena timbul suatu peristiwa dan kejadian, atau karena suatu pernyataan. Tetapi ada di antara ayat Qur’an yang di turunkan sebagai permulaan, tanpa sebab, mengenai akidah iman, kewajiban Islam dan syariat Allah dalam kehidupan pribadi dan sosial.
3.      Fungsi dan faedah mempelajari Asbabun Nuzul
Mempelajari, dan memahami sabab Al-Nuzul bagi turunya ayat-ayat yang menyangkut hukum, para ulama telah menulis beberapa kitab khusus tentang sebab-sebab turunya ayat-ayat Al-Qur’an dan menekankan pentingnya mengetahui asbab Al-Nuzul.
Adapun  menfaat dari mengetahui dan  memahami asbab al-Nuzul antara lain sebagai berikut:
v  Mengetahui sisi positif (hikmah yang mendorong atas pensysri’atan hukum
v  Kenyataan menunjukkan bahwa adakalanya lafal dalam ayat al-Qur’an itu bersifat umum, dan terkadang memerlukan pengkhususan yang pengkhususannya itu sendiri justru terletak pada pengetahuan tentang sebab turun ayat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ai Ash Shabuni, Muhammad, 1991. At Tibyan fii Ulumil Qur’an. Damaskus: Maktabah al GhzaliAl-khattan.
Subhi As- Shalih, 1998. Mabahits fi’Ulumil Qur’an Beirut: Dar al- ‘ilm li al- Malayin.
Suma , Muhammad Amin. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an 3.Jakarta: Pustaka Firdaus,2004.
Syadali, Ahmad, 1997. Ulumul Qur’an I, Bandung: Pustaka Setia.
http: duniabaca.com/contoh-makalah-tentang-asbabun-nuzul.html



[1] Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an( jakarta: pustaka firdaus, 2004), 100.
[2] Muhammad Ali Ash- Shabuni, At- Tiban fii Uluumil Qur’an (Damaskus :Maktabah al –Ghazali,1991), 39.
[3] Suma, Ilmu-ilmu Al-Qur’an, 101.
[4] Muhammad Abd al-Adzim al- Zarqoni, Manahil al- Irfan  fi ‘Ulum al- Qur’an, 59.
[5] Subhi As- Shalih, Mabahits fi’Ulumil Qur’an (Beirut: Dar al- ‘ilm li al- Malayin 1998), 132.
[8] Ibid.
[9] http: duniabaca.com/contoh-makalah-tentang-asbabun-nuzul.html
[10] Ahmad Syadali, Ulumul Qur’an I,(Bandung: Pustaka Setia, 1997), 132.
[11] Ibid, 112.